Karakteristik berpikir komputasional adalah sebagai berikut:
- Berdasarkan konsep, informatika tidak hanya belajar tentang bagaimana cara menulis kode program tapi juga diperlukan pemahaman untuk berpikir pada beberapa tingkat abstraksi.
- Kemampuan dasar yaitu kemampuan yang harus dimiliki setiap orang di era milenial.
- Perlunya berpikir komputasional agar masalah dapat dipecahkan tanpa harus berpikir sebagaimana komputer.
- Memadukan pemikiran matematis dan pemikiran teknik.
- Sebuah ide dan bukan sebuah benda.
- Diperlukan bagi setiap orang.
- Menantang secara keilmuan dan dapat dipahami/diselesaikan secara saintifik.
- Informatika dapat dikuasai oleh orang yang memiliki kemampuan komputasional.
1. Pengertian
Proposisi
merupakan sebuah pernyataan yang menggambarkan keadaan benar atau salah dalam
bentuk sebuah kalimat. Istilah proposisi biasanya digunakan dalam analisis
logika dimana keadaan dan peristiwa secara umum melibatkan seseorang atau orang
yang dirujuk dalam kalimat.
Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta, sebuah
proposisi yang salah tidak berkorespondensi dengan fakta. Ada empat unsur
proposisi, yaitu dua unsur merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua
unsur lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan yaitu
subjek, predikat, kopula dan kuantor.
2. Kalimat – Kalimat Proposisi
Kebenaran suatu kalimat harus sesuai fakta. Ada empat elemen, yaitu dua
elemen subjek kalimat, dan dua elemen lainnya berfungsi sebagai objek yang
menyertainya. Keempat elemen tersebut, yaitu konsep sebagai subjek, konsep
sebagai predikat, kopula dan kuantifier.
Kalimat proposisi merupakan sebuah pernyataan yang melikiskan beberapa
keadaan dan biasanya tidak selalu benar atau salah dalam bentuk kalimat.
3. Proposisi Majemuk
Proposisi majemuk menjelaskan "kemajemukan proposisi (anteseden dan
konsekuen) yang dipadukan". Anteseden sering disebut dengan premis dan
konsekuen disebut dengan kesimpulan. Proposisi majemuk terdiri atas satu subjek
dan dua predikat atau bisa juga terdiri atas dua proposisi tunggal.
Perhatikan contoh kalimat proposisi majemuk berikut :
a. Bayam merupakan tanaman sayuran sekaligus
obat alami penurun darah tinggi.
Subyek: Bayam; predikat : sayuran dan obat alami penurun darah tinggi
b. Antiseden : “Kuda adalah kendaraan para
ksatria dizaman kerajaan dan Kuda merupakan simbol kejayaan”.
Menjadi Konsekuen : “Kuda adalah kendaraan para ksatria dizaman kerajaan
dan symbol kejayaan”
B. NEGASI/INGKARAN, KONJUNGSI, DISJUNGSI, dan IMPLIKASI
Sering kita melihat ada beberapa kalimat yang perlu disusun menjadi satu
yang lebih panjang. Misalnya kalimat “100 adalah bilangan genap dan 99 adalah
bilangan ganjil” merupakan gabungan dari 2 buah kalimat “100 adalah bilangan
genap” dan kalimat “99 adalah bilangan ganjil”. Dalam logika dikenal 5 buah
penghubung.
1. Negasi/Ingkaran
Negasi/ingkaran suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai
benar (B), jika pernyataan semula bernilai salah (S) dan sebaliknya. Apabila
sebuah kalimat pernyataan bernilai benar, maka setelah dinegasikan, kalimat itu
akan bernilai salah. Sebaliknya, apabila sebuah kalimat pernyataan bernilai
salah, maka setalah dinegasikan, kalimat tersebut akan bernilai benar.
Misalnya “tidak semua orang kaya dapat merasakan kenikmatan hidup”. Kita
paham bahwa kalimat itu bernilai benar. Apabila kalimat tersebut diubah menjadi
“semua orang kaya dapat merasakan kenikmatan hidup”, maka nilai dari
kebenaranya adalah salah karena kenikmatan hidup tidak berasal dari kekayaan
semata.
1. Ikan hanya bisa hidup di air (benar)
Negasinya : Ikan bisa hidup di darat (salah)
2. Monyet pandai memanjat pohon (benar)
Negasinya : Monyet pandai menanam pohon (salah)
2. Konjungsi
Kata hubung konjungsi adalah “dan” dengan simbol “”. Sehingga semua
pernyataan majemuk yang dibentuk oleh kata penghubung “dan” disebut konjungsi.
Misalkan tersedia data sebagai berikut :
p : Tahun 2004 adalah tahun kabisat (habis dibagi 4). q : Bulan Februari
di tahun 2020 memiliki 29 hari.
Apabila pernyataan diatas di-negasi-kan, maka akan terbentuk kalimat
sebagai berikut:
~p: Tahun 2024 bukan tahun kabisat.
~q: Bulan Februari di tahun 2020 memiliki 28 hari.
Dari pernyataan diatas, dapat disusun kalimat konjungsi sebagai berikut
:
1. Tahun 2020 adalah tahun
kabisat dan memiliki 29 hari di bulan februari. Bernilai benar
2. Tahun 2020 bukan tahun kabisat
dan memiliki 29 hari di bulan februari. Bernilai salah
3. Tahun 2020 bukan tahun kabisat
dan memiliki 28 hari di bulan februari. Bernilai salah
Dari deskripsi di atas, dapat kita susun tabel nilai kebenaran dari
konjungsi, yaitu sebagai berikut:
Perhatikan contoh kalimat negasi (ingkaran):
1. Perhatikan pernyataan
berikut:
p : Kambing berkaki empat
(benar)
q : Kambing memiliki sayap
(salah) Tentukan kalimat konjungsi dan nilai kebenaranya!
p q : Kambing berkaki empat dan
memiliki sayap (salah)
2. Kalimat “Presiden adalah
pimpinan tertinggi dan berasal dari rakyat”. Kalimat diatas bernilai benar,
alasanya adalah… .
p : Presiden adalah pimpinan
tertinggi (benar)
q : Presiden berasal dari
rakyat (benar)
Dikarenakan keduanya bernilai benar, maka dipastikan kalimat diatas
bernilai benar.
3.
Disjungsi
Dua kalimat deklaratif yang dihubungkan dengan kata hubung “atau” dan
ditulis “∨” disebut disjungsi. Untuk menentukan tabel
kebenaran dari disjungsi, lakukan cara yang sama seperti membuat tabel
kebenaran konjungsi.
Misalkan tersedia data sebagai berikut :
p : Tahun 2000 adalah tahun kabisat (habis dibagi 4). q : Bulan Februari
di tahun 2020 memiliki 29 hari.
Apabila pernyataan diatas di-negasi-kan, maka akan terbentuk kalimat
sebagai berikut:
~p: Tahun 2020 bukan tahun kabisat.
~q: Bulan Februari di tahun 2020 memiliki 28 hari.
Dari pernyataan diatas, dapat dibentuk kalimat konjungsi sebagai berikut
:
1. Tahun 2020 adalah tahun
kabisat dan memiliki 29 hari di bulan februari. Bernilai benar
2. Tahun 2020 bukan tahun kabisat
dan memiliki 29 hari di bulan februari. Bernilai salah
3. Tahun 2020 bukan tahun kabisat
dan memiliki 28 hari di bulan februari. Bernilai salah
Dari deskripsi di atas, dapat kita susun tabel nilai kebenaran dari
disjungsi, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3. Kebenaran Disjungsi
Perhatikan contoh kalimat negasi (ingkaran):
1. Perhatikan informasi
berikut:
A : 5 * 5 = 25 (benar)
B : 25 adalah bilangan ganjil (benar)
Tentukan nilai disjungsi dan nilai kebenaranya
A B :
5 * 5 = 25 atau 25 adalah bilangan ganjil (benar)
2. Perhatikan informasi
berikut:
A : Kucing adalah hewan mamalia (benar)
B : Kucing merupakan hewan karnivora (benar)
A B : Kucing adalah hewan
menyusui atau hewan karnivora (benar)
4.
Implikasi
Pernyataan majemuk yang dibentuk oleh kata hubung “jika … maka …”
disebut implikasi dengan simbol. Untuk menentukan nilai tabel kebenarannya,
perhatikan gambar berikut. Misal jika ismah lulus ujian, maka ia akan
memberikan uang kepada adiknya.
Misalnya:
A : Ismah lulus ujian.
B : Ismah memberikan uang kepada
adiknya. Sekarang kita tentukan negasi dari p dan q sebagai berikut.
~A : Ismah tidak lulus ujian.
~B : Ismah tidak memberikan uang
kepada adiknya.
Dari pernyataan di atas, dapat dibuat hubungan implikasi sebagai
berikut.
1. Jika Ismah lulus ujian, maka ia akan
memberikan uang kepada adiknya.
(kalimat ini bernilai benar karena Ismah menepati janji)
2. Jika Ismah lulus ujian, maka ia tidak
memberikan uang kepada adiknya.
(kalimat ini salah karena Ismah tidak menepati janji)
3. Jika Ismah tidak lulus ujian, maka ia
memberikan uang kepada adiknya.
(kalimat ini bernilai benar karena meskipun janjinya gugur dia tetap
memberikan uang kepada adiknya)
4. Jika Ismah tidak lulus ujian, maka ia
tidak memberikan uang kepada adiknya. (kalimat ini bernilai benar karena Ismah
bebas dari janjinya)
Dari gambaran di atas, kita dapat menyusun nilai tabel kebenaran
implikasi sebagai berikut:
Tabel 4. Kebenaran Implikasi
Contoh
implikasi :
1. Tentukan nilai kebenaran dari
implikasi dua pernyataan berikut!
P : Semua orang akan mengalami masa
tua
q :
Semua orang akan meninggal dunia
Jawab
p q : Jika semua orang mengalami masa tua,
maka kelak akan meninggal dunia (benar)
2. Tentukan nilai kebenaran dari implikasi dua
pernyataan berikut!
p : 15 / 2 = 7 (benar)
q : 7 adalah bilangan ganjil (benar)
Jawab
p q : Jika 15 / 2 = 7, maka 7 adalah bilangan
ganjil (benar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar